MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP”
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP”
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HAFIDZ
NPM :
14216883
KELAS :
1EA22
DOSEN : SARWOKO
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dua kekayaan manusia yang paling
utama ialah “akal dan budi” atau lazimnya disebut pikiran dan perasaan. Disatu
sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan
munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup
makhluk lain.
Disisi
lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai
kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa,
dan rasa pada manusia yakni sebagai buah akal budinya terus mekaju tanpa
hentinya berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baik yang bersifat rohani maupun bersifat jasmani. Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada
beberapa faktor penting yang harus menajadikan manusia sebagai makhluk yang
berakal.
1. PANDANGAN
HIDUP DAN IDEOLOGI
Apa
itu pandangan hidup dan ideologi?
Ideologi
menurut William (1959) mengandung dua hal, yaitu (1) unsur-unsur filsafat yang
digunakan, atau unsur yang digunakan sebagai dasar suatu kegiatan, dan (2)
pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma. Munandar Sulaiman
(1987: 76) menyimpulkan pendapat Lenski
(1974) yang menyatakan bahwa ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari
sistem-sistem sosiobudaya. Bagi masyarakat, ideologi tersusun dari tiga unsur
yaitu:
-Pandangan
Hidup
-Nilai-nilai
-Norma
Pandangan
hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan
pembeneran atau rasionalisasi nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena
digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk
pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah, atau
larangan untuk suatu kewajiban dari peranan fisik dalam suatu spesifik
pula.
Dengan
demikian ideologi lebih luas daripada pandangan hidup. Ideologi tidak digunakan
untuk hubungan individu tetapi untuk hal yang lebih luas, seperti ideologi
negara, masyarakat, atau kelompok tertentu. Ideologi sebagai pedoman hidup
merupakan cita-cita yang ingin dicapai banyak individu di dalam masyarakat.
2. MAKNA
CITA-CITA
Pandangan
hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan,
dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam
kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan dan
sikap hidup itu.
Cita-cita
tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena tanpa cita-cita berarti
manusia tanpa dinamika. Tak ada dinamika berarti tak ada kemajuan dan hidup
asal hidup saja.
.
3. MAKNA
KEBAJIKAN
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau
etika.
Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur
itu terpisah apabila manusia itu meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia
mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri,
cita-cita sendiri, dan sebagainya. Justru karena mementingkan diri sendiri,
seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.
Untuk
melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu: manusia
sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, manusia sebagai makhluk
tuhan.
Jadi,
kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkah laku baik, ramah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar
tidak merangsang bagi yang melihatnya.
4. MAKNA
SIKAP HIDUP
Sikap
hidup ialah keadaan hati dalam mengenai hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap
yang positif atau negatif? Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Apakah kita mempunyai sikap apatis?
Sikap
itu ada di dalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu. Sikap itu penting;
setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda
sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemampuan yang membentuknya. Pembentukan
sikap ini terjadi melalui pendidikan.
Sikap
dapat juga berubah karena situasi, kondisi dan lingkungan. Dalam menghadapi
kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi
kelompok manusia ada beberapa sikap etis dan sikap non etis. Sikap etis ini
disebut sikap positif. Dan sikap non etis disebut sikap negatif.
Ada
tujuh sikap etis, yaitu: sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani,
sikap arif, sikap rendah hati, dan sikap bangga. Sikap non etis atau sikap
negatif ialah: sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh
dan sikap rendah diri.
5. MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan
hidup berupa sesuatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan/formula,
tetapi juga tak dapat dinyatakan dengan rumusan, sebab:
-Orang
sulit menyusun perasaan, pikiran, dan kejiwaannya
-Juga
karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat atau bertindak yang
melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
-Dan
khawatir kalau-kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari
anak-anak atau orang yang dibimbing.
Pandangan
hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan rohani dan
jasmani. Pandangan hidiup adalah juga filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat
yaitu cinta akan kebenaran tentulah
bentuk kebeneran yang akan dicapai
adalah kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja. Pandangan hidup dimiliki
oleh semua orang atau semua golongan. Maka penggolongan yang paling ringan
adalah pandangan besar:
-Beragama
dan beriman
-Tidak
beragama tetapi mengikuti garis ajaran satu atau lebih dari agama yang ada
-Materialistik
dan sekuler
Pandangan
hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:
-Ingin
punya istri cantik, terpelajar tapi setia.
-Ingin
punya suami tinggi, tampan, pilot dan setia.
-Ingin
jadi insyinyur, dokter atau pilot
Sedangkan
pandangan hidup:
-Hidup
bahagia, hidup sejahtera.
-Hidup
sejahtera, penuh kebahagiaan, dan cinta kasih
-Hidup
panjang umur untuk sanak kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh cinta kasih.
KESIMPULAN
Pandangan hidup adalah
sebagai pegangan dan pedoman bagaimana cara memecahkan suatu masalah kehidupan
bangsa yang makin maju agar kokoh lestari dan bahagia. Dan cita-cita adalah
suatu keinginan yang terkandung di dalam hati. Karena itu, cita-cita juga
berarti angan angan, keinginan, harapan, atau tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar Hadi, dkk., Ilmu
Budaya Dasar, UNS, Surakarta, 1986.
2. Suyadi M.P., Drs., Buku
Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Universitas Terbuka, Jakarta 1985.
3. M. Habib Mustopo, Manusia
dan Budaya, Kumpulan Essay, Ilmu Budaya Dasar, Usaha Nasional, Surabaya, 1983.
4. Pudjawiyatna, Prof. Ir.,
Etika Filsafat Tingkah Laku, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1982.
No comments:
Post a Comment