MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PENDERITAAN”
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PENDERITAAN”
DOSEN : SARWOKO
DISUSUN OLEH
: MUHAMMAD HAFIDZ
NPM : 14216883
KELAS : 1EA22
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah mengalami atau merasakan
penderitaan. Baik penderitaan itu ringan atau pun berat. Hidup tidak lah selalu
bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukur seberapa berat kuat iman
kita ketika kita mengalami penderitaan. Hidup pun di dunia ini tidak selalu
menderita, sedih, atau pun susah. Terkadang, saat manusia selalu terbuai dengan
kesenangan-kesenangan duniawi pun manusia akan melupakan batasan-batasan yang
ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuk nyayang membuat nya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan
pernah tau kapan dia akan dikasih ujian atau cobaan oleh sang maha kuasa, ntah
jam berapa, dimana, kapan dan sama siapa dan berapa penderitaan yang akan
datang kepadanya dan akan menghampiri hidup nya. Manusia hanya perlu berusaha
dan berdoa kepada yang maha kuasa untuk meminta tolong agar beban atau
penderitaan yang ada selalu dimudahkan dan bisa terlewati dengan baik. Dan,
manusia pun hanya perlu menjalani hidup nya sebaik mungkin dengan peraturan
yang berlaku di masyarakat maupun agama.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Apa itu penderitaan?
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
beasal dari kata sansekerta dhra. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat lahir atau batin atau juga lahir batin. Yang termasuk penderitaan
antara lain keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dll.
1. SIKSAAN
Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan
kita tentang neraka dan dosa, dan akhirnya firman Tuhan dalam Kitab Suci
Al-Qur’an. Seperti kita maklumi didalam kitab suci Al-Qur’an terdapat banyak
sekali surat dan ayat yang membicarakan tentang siksaan ini.
Macam siksaan
dan bentuk siksaan bertebaran antara 69 buah dari surat Al-Ankabut.
Siksaan juga dapat diartikan sebagai siksaan badan
atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan
yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yang sifat nya psikis
misalnya;
Kembimbangan; dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan yang akan diambil
a. Kesepian; dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada
di lingkungan yang ramai.
b. Ketakutan; merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
2. SEBAB SESEORANG MERASA KETAKUTAN
·
CLAUSTROPHOBIA;
yaitu, takut terhadap ruangan tertutup
·
AGROPHOBIA;
yaitu, takut terhadap ruangan tebuka
·
GAMANG;
yaitu, takut berada di tempat ketinggian
·
KEGELAPAN;
yaitu, takut beraa ditempat gelap
·
KESAKITAN;
yaitu, takut yang disebabkan rasa sakit
·
KEGAGALAN;
yaitu, takut akan mengalami kegagalan
3. KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidak
mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah kurang wajar.
GEJALA-GEJALA PERMULAAN SESEORANG MENGALAMI
KEKALUTAN MENTAL;
a. Nampak pada jasmani; merasakan pusing, sesak napas,
demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaan; rasa cemas, ketakutan patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah
TAHAPAN-TAHAPAN GANGGUAN KEJIWAAN ADALAH;
Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani mau pun rohani:
a.
Usaha
mempertahankan diri dengan cara negative
b.
Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown)
PROSES-PROSES KEKALUTAN
MENTAL YANG DIALAMI SESEORANG MENDORONG
NYA KE ARAH;
a.
POSITIF;
trauma (luka jiwa), survive dalam
hdup
b.
NEGATIF;
trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi
4. BENTUK-BENTUK
FRUSTASI
·
Agresi:
kemarahan yang meluap-luap akibat emlsi tidak terkendali
·
Regresi:
kembali pada pola reaksi primitive atau kekanak-kanakan
·
Fiksasi:
pembatasan pada satu pola yang sama
·
Proyeksi:
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain
·
Identifikasi:
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dan imajinasi nya
·
Narsisme:
merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
·
Autisme:
gejala menutup diri secara total dari dunia real, puas dengan fantasi nya
sendiri.
5. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya
sudah menjadi konsekuesi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan
hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak
boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
6. PENDERITAAN, MEDIA DAN MASA SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi
dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagai lainnya membuat manusia
menderita.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
7. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Berdasarkan sebab timbul nya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk
manusia:
·
Perbuatan
semena-mena kepada pembantu rumah tangga
·
Perbuatan
buruk orang tua yang menganiaya pembantu rumah tangga
·
Perbuatan
buruk para pejabat zaman orde lama
·
Perbuatan
buruk manusia terhadap lingkungan: banjir, tanah longsor dan perbuatan lalai:
gas beracun
B. Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab tuhan:
·
Seseorang
anak lelaki buta yang dilahirkan
·
Nabi
Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar menerima cobaan ini
·
Tenggelamnya
Fir’aun di laut merah
8. PENGARUH PENDERITAAN
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami
penderitaan berupa sikap positif ataupun negative. Contoh sikap negative yaitu
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan lah
rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negative dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
KESIMPULAN
Penderitaan tak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia. Karena setiap manusia akan pernah dan pasti pernah mengalami
penderitaan. Nasib malang atau penderitaan datang tak dapat ditolak, harus
diterima apa adanya, kita pasrah kepada Tuhan.
Kasus penderitaan bermacam-macam sesuai dengan
liku-liku kehidupan manusia, dan kasus penderitaan seseorang berbeda dengan
orang lain.
Sejak jaman dahulu, kasus penderitaan dituangkan dalam
bentuk seni, misalnya seni sastra, seni wayang, seni drama, seni music, dan
sebagainya. Penderitaan orang dahulu tidak kalah hebat dibandingkan pada jaman
teknologi modern.
Dalam jaman perkembangan teknologi modern ini kasus
penderitaan seperti kelaparan, gempa, menjalarnya penyakit, gunung meletus, dan
sebagainya, dalam waktu singkat tersebar luas ke seluruh dunia, sehingga dalam
waktu singkat pula rasa simpati dari berbagai penjuru mengalir dalam bentuk
berbagai macam sumbangan.
Dengan mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia
berarti telah mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketaakan, kesombongan orang
dan sebagainya. Semuanya itu bermanfaat untuk memperdalam dan memperluas
persepsi, tanggapan, wawasan, dan penalaran bagi yang mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hoegino,
Drs., dkk., Ilmu Budaya Dasar dan PKLH, IKIP Semarang Press, Semarang, 1990.
2.
Suyadi,
M.P., Drs. Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Universitas Terbuka, Jakarta,
1985.
3.
Hartono,
Drs., dkk., Ilmu Budaya Dasar, CV. Pelangi, Surabaya, 1986.
4.
Syamsurizal,
Ilmu Budaya Dasar, Nur Cahaya, Yogyakarta, 1987.
No comments:
Post a Comment