Wednesday, 27 March 2019

TUGAS ETIKA BISNIS

Nama : MUHAMMAD HAFIDZ

NPM  : 14216883

Kelas  : 3EA25

UNIVERSITAS GUNADARMA

 

ETIKA FUNGSI PERUSAHAAN

PENDAHULUAN

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Secara umum kewajiban karyawan dan perusahaan mau tidak mau akan menghadapi banyak kesulitan sebab, diantara karyawan terdapat banyak variasi: ada posisi dan peran yang sangat beragam. Berbicara tentang karyawan, yang terutama kita maksudkan adalah manajer dalam arti mereka yang memimpin karyawan lain seperti kepala bagian. Alasannya terutama merekalah yang memikul tanggung jawab dalam perusahaan sehingga konsekuensi-konsekuensi etika tampak dengan lebih jelas.

TEORI

1. ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berati norma – norma, nilai – nilai, kaidah – kaidah dan ukuran – ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk menilai apakah tindakan – tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, baik atau buruk.
     a. Etika Umum
Berbicara megenai kondisi – kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori – teori etika dan prinsip – prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai pengertian umum dan teori – teori.
b. Etika Khusus
Mengenai penerapan prinsip – prinsip moral dasar dalam berbagai bidang kehidupan yang khusus.

2. PROFESI
Etika profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

3. KODE ETIK
Kode yaitu tanda – tanda atau simbol – simbol yang berupa kata – kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud – maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi.
 Suatu kode etik menggambarkan nilai – nilai profesional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standar perilaku anggotanya. Nilai profesional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

LANDASAN ETIKA

  1. Naturalisme, bahwa sistem – sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar alami, yaitu bahwa pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta. Bahwa manusia pada dasarnya baik.
  2. Individualisme, setiap orang bertanggungjawab sacara individual bagi dirinya sendiri. Interaksi  dalam masyarakat dilakukan demi keuntungan induvidunya masing – masing.
  3. Hedonisme, manusia selalu mengusahakan kenikmatan.
  4. Eudaemonisme, manusia berorientasi pada kebahagiaan.
  5. Utilitarianisme, bahwa ciri pengenal kesusilaan adalah manfaat suatu perbuatan.
  6. Idealisme, manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Idealisme rasionalistik, bahwa menggunakan pikiran dan akal manusia dapat mengenal norma – norma yang menuntun perilakunya. Idealisme estetik, pandangan bahwa dunia serta kehidupan manusia dapat dilihat dari perspektif karya seni. Idealisme etik, pada intinya ingin menentukan ukuran – ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia dan manusia.
ETIKA DALAM PERUSAHAAN  


Sejalan dengan hal tersebut, penyusunan Pedoman Perilaku ini merupakan
penjabaran lebih lanjut dalam bentuk perilaku yang diharapkan dari Tata Nilai
Perusahaan yang disingkat IPTEC (Integrity, Professionalism, Trust,
Excellent, Customer Focus).

  1. Integrity (Integritas)
Wujud dari sikap anggota Perseroan yang secara konsisten menunjukkan
kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan dan rasa tanggung
jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan kekayaan
perseroan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang
serta rasa tanggung jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan.

  1. Professionalism (Profesional) 
Perilaku kerja positif yang memiliki anggota Perseroan dengan kesadaran
tinggi untuk selalu memberikan total komitmen pada paradigma kerja yang
integral. Meningkatkan kemampuan dan menguasai bidang keahlian
sehingga menciptakan penampilan (performance) yang unggul dalam
bidangnya untuk mendukung citra Perseroan.

  1. Trust (Dapat Dipercaya) 
Membangun sikap dapat dipercaya yang dilandasi oleh keyakinan akan
integritas, itikad baik dan kompetensi dari semua pihak baik internal maupun
eksternal dalam penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal.

  1. Excellent (Unggul)
Perilaku kerja yang selalu berusaha memberikan produk yang terbaik dari
segi biaya, mutu dan waktu.

  1. Customer Focus (Fokus pada Pelanggan) 
Perilaku kerja yang selalu berusaha mengutamakan kepentingan pelanggan
serta memberikan solusi yang efektif dan efisien.

ANALISIS

  

KESIMPULAN


Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai – nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai – nilai dan cita – cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya diawasi terus menerus.
Karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab harus didasari oleh kode etik. Ini semua agar seorang karyawan (pengawai)  tetep menjalankannya sesuai dengan kaidah atau aturan yang telah ditetapkan oleh Ikatan karyawan(pengawai)  Indonesia yang diharapkannya agar kedepan karyawan  yang profesional dapat menjadi suatu contoh yang baik.

REFERENSI :
http://diandzcot.blogspot.com/2016/10/makalah-etika-bisnis.html
https://www.academia.edu/25514637/ETIKA_BISNIS_DAN_TANGGUNG_JAWAB_SOSIAL_PERUSAHAAN_TUGAS_ETIKA_BISNIS


No comments:

Post a Comment