Saturday, 7 December 2019

TUGAS SOFTSKILL


TUGAS SOFTSKILL
KELOMPOK 3
MENGIDENTIFIKASI TARGET DAN POSISI PRODUK PASAR GLOBAL




DISUSUN OLEH  :
ISTIANI (13216625)
MOUDY ZABRINA (14216525)
MUHAMMAD HAFIDZ (14216883)
VINNY MALINDA F (17216552)


KELAS :
4EA25



UNIVERSITAS GUNADARMA
2019







Menentukan posisi produk di pasar global
Pemasaran menentukan posisi yaitu suatu proses yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra dibenak konsumen relative, terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Menentukan posisi teknologi tinggi ( Hi-tech Positioning )
Komputer pribadi , video & peralatan stereo, serta mobil merupakan contoh kategori produk dengan menentukan posisi teknologi tinggi terbukti efektif. Produk seperti ini sering kali dibeli atas dasar sifat –sifat produk yang konkret walaupun citra mungkin juga penting. Pembeli biasanya sudah mempunyai atau berkeinginan memperoleh informasi teknis yang cukup banyak. Dibagi 3
1.      Produk teknis : computer, bahan kimia. Contoh produk yang pembelinya mempunyai kebutuhan tertentu, perlu banyak informasi serta mempunyai bahasa yang sama. Mis : pembeli computer di Eropa & Amerika mempunyai pengetahuan yang setara mengenai mikroprosesor 486, hard dis 80 mega, 8 mega RAM.
2.      Produk untuk peminat khusus. Produk ini tidak terlalu teknis & lebih berorientasi pada waktu luang atau rekreasi, mempunyai karakteristik pengalaman yang serupa & keterlibatan pengguna yang tinggi. Bahasa yang sama & symbol yang berkaitan dengan produk seperti itu dapat mengatasi hambatan bahasa & budaya. Peralatan olah raga adidas, kamera Canon, contoh produk untuk peminat khusus yang sukses.
3.      Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya. Produk yang berbicara untuk dirinya sendiri dalam iklan sifat & dan manfaatnya juga berjalan dengan baik. Kamera instan Polaroid merupakan contoh produk global yang dapat ditunjukkan kegunaannya & amat sukses.
Menentukan posisi sentuhan canggih ( Hi-touch positioning )
Kurang memerlukan penekanan pada informasi khusus & lebih menekankan pada citra.
Pembeli produk sentuhan canggih juga mempunyai bahasa yang sama & sekumpulan symbol yang berkaitan dengan tema kesejahteraan, materialism, & romantisme . Ada 3 :
1.      Produk yang memecahkan masalah umum.
Kategori ini menyediakan manfaat yang berkaitan dengan moment kecil dalam kehidupan . Iklan yang menayangkan percakapan diantara teman di kafe sambil minum secangkir kopi atau menghilangkan dahaga dengan minuman ringan disiang hari ditepi pantai menempatkan produk dipusat kehidupan sehari-hari & mengkomunikasikan manfaat yang ditawarkan dengan cara yang dipahami diseluruh dunia.
2.      Produk desa global.
Wangi-wangian chanel, pakaian mode pendesain, air mineral & pizza merupakan contoh baik dari produk yang mempunyai posisi alami kuat diseluruh dunia. Dalam pasar globalproduk mungkin mempunyai daya tarik global hanya berdasaarkan pada Negara pembuatnya. Ke-Amerika-an dari Levis, Marlboro, & Harley-Davidson. Sony merupakan nama yang sinonim dengan mutu Jepang, Mercedes merupakan perwujudan insinyur Jerman yang legendaries.
3.      Produk yang menggunakan tema universal.
Beberapa tema iklan & daya tarik produk dipikirkan cukup mendasar sehingga benar bersifat transnasional. Tema tambahan adalah materialissme ( kunci untuk citra oang kaya & status ), kepahlawanan ( tema termasuk individu sederhana atau pengorbanan diri ) bermain ( waktu luang / rekreasi ) & prokreasi ( citra masa pacaran & romantisme )
Perlu dicatat bahwa beberapa produk dapat diposisikan dengan lebih dari 1 cara.
Misal : camera canggih dapat diklasifikasikan à produk teknik & untuk peminat khusus.
Produk lain mungkin diposisikan dalam mode bi-polar artinya sebagai produk berteknoloogi tinggi sekaligus sentuhan canggih.

Pemasaran di negara berkembang
Kekurangan akan barang & jasa merupakan masalah sentral dinegara-negara berkembang & kebutuhan yang paling menekan adalah memperluas produksi.Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses mengidentifikasi & memenuhi kebutuhan & keinginan masyarakat.
Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatau Negara berkembang, hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
1.  Carilah informasi lain disamping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi.
2.     Pertimbangan Negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu persatu.
3.     Ingat bahwa tidak semua Negara berkembang sama.
4.   Beri bobot antara manfaat & biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu produk atau jasa disebuh Negara berkembang.
5.  Tetapkan batas waktu realistic untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hokum politik atau kekuatan sosial, berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.


Sumber :


Wednesday, 13 November 2019

TUGAS SOFTSKILL

Nama : MUHAMMAD HAFIDZ

NPM  : 14216883

Kelas  : 4EA25

UNIVERSITAS GUNADARMA


PENGERTIAN GLOBALISASI BISNIS, PERENCANAAN PEMASARAN GLOBAL SECARA SPESIFIK, DAN PENGENDALIAN PEMASARAN GLOBAL

Pengertian Globalisasi Bisnis

Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.

  • Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
  • Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing

Perencanaan Pemasaran Global Secara Spesifik

2.    Membicarakan tentang perusahaan yang memakai pola dan orientasi etnosentris dalam pemasaran global. Orientasi etnosentris memang bukan selalu akan berdampak negatif. Di dalam berbagai praktek bisnis dunia, untuk produk tertentu khususnya produk yang khas dan masih dianggap &Idquo, canggih,&rdquo, melalui operasional perusahaan bisa berhasil dan dapat membawa pengetahuan yang baru bagi pasar dan masyarakat di negara tujuan. Namun perlu dipahamu, umumnya mereka secara terbatas memberikan pengetahuan dan pengalamannya bagi konsumen dan sumberdaya manusia lokal. Mereka justru sering memanfaatkan kebijakan dan kelemahan lokal yang ada di negara tujuan bila menguntungkan mereka. Perusahaan dengan orientasi etnosentris yakin dan menganggap konsumen akan mengikuti dirinya dan mengabaikan masalah yang dihadapi konsumennya. Salah satu contoh ketika perusahaan mobil Nissan memasarkan produknya di Amerika Serikat. Mobil tersebut ternyata sulit dihidupkan mesinnya pada waktu musim dingin. Berbeda halnya dengan perilaku pemilik mobil di Jepang yang menutupi mobil mereka dengan selimut di kala musim dingin, karenanya di Jepang tidak terjadi kesulitan ketika menghidupkan mobil. Tampaknya praktek dan perilaku pemilik mobil Nissan di Jepang ini diyakini akan dilakukan juga di Amerika Serikat. Berlawanan dengan orientasi etnosentris, adalah perusahaan yang berorientasi polisentris. Orientasi perusahaan ini secara meluas dipergunakan oleh banyak perusahaan setelah perang dunia ke II dalam bentuk perusahaan multinasional. Pola pandang seperti ini meyakini bahwa di setiap tempat akan bersifat unik dan berbeda. Karenanya semua cabang diharapkan untuk mengoperasikan dan mengembangkan bisnis mereka sendiri melalui strategi bisnis dan pemasaran sesuai dengan keunikan masing-masing tempat dimana mereka berada. Dengan demikian berarti desentralisasi  cabang perusahaan berhak dan bebas sepenuhnya sebagai penguasa daerah memilih dan menerapkan mana yang terbaik bagi strategi bisnisnya. Kantor pusat hanya memberikan garis besar kebijakan bisnis secara umumnya menentukan struktur modal antara pusat dan lokal, serta mengendalikan keputusan bisnis penting lainnya dari kantor pusat. Sampai hari ini, bentuk orientasi bisnis dan pemasaran berorientasi polisentris masih sangat disukai. Pertanyaan saat ini, pola orientasi manakah yang efektif dipergunakan dalam era globalisasi masa kini?
Pemasaran global masa kini tampak mengalami pengembangan berorientasi ke arah regiosentris dan geosentris. Perusahaan ini disebut juga sebagai perusahaan global dan transnasional. Di sini perusahaan akan berusaha melakukan kombinasi atau sintesis terhadap kedua orientasi etnosentris dan polinosentris. Mereka diminta harus mampu melihat berbagai tempat di dunia. Dimanakah yang merupakan pasar potensial?. Berbagai pasar lokal di dunia akan selalu memiliki persamaan dan perbedaan yang harus mampu mereka identifikasikan. Selanjutnya,berdasar persamaan dan perbedaan tersebut mereka akan berusaha mencari dan menciptakan suatu strategi global terbaik namun dengan tetap memiliki rasa tanggung jawab terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen di pasar yang dituju.

Pengendalian Pemasaran Global

Pengertian Pengendalian Pemasaran
Pengendalian pemasaran adalah sebuah usaha mengoreksi dan selanjutnya memberikan petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran supaya pemasar selalu bertindak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dengan begitu maka bisa menghasilkan hasil yang optimal. Apabila dalam melakukan evaluasi ditemukan suatu penyimpangan-penyimpangan, maka pemasar haruslah bisa menemukan serta menyiapkan rencana-rencana cadangan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pengendalian pemasaran tersebut dilakukan dengan cara mengamati, memonitori, mengecek serta membandingkan kinerja pemasaran dengan strategi-strategi pemasaran yang sudah dibaut sebelumnya.
Atau Pengertian pengendalian pemasaran yaitu usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Di dalam manajemen pemasaran dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/ alat pemasaran taktis yang berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.


Tujuan Pengendalian Pemasaran
Tujuan pengendalian pemasaran yaitu untuk mengevaluasi kinerja dengan strategi yang telah dibaut selain itu untuk menentukan strategi yang lebif efektif yang akan digunakan dalam periode berikutnya.

Langkah Langkah Pengendalian Pemasaran
Langkah langkah dalam pengendalian pemasaran yaitu:

  • Menentukan standar yang dilakukan secara bersamaan pada saat proses perencanaan strategi pemasaran.
  • Pemeriksaan atau supervisi kegiatan..
  • Mengukur kinerja.
  • Membandingkan kinerja dengan standar.
  • Menemukan penyebab atau alasan penyimpangan.
  • Mengoreksi.


Bentuk bentuk Pengendalian Pemasaran
Bentuk bentuk pengendalian pemasaran yaitu sebagai berikut:

  • Pengendalian operasional (rencana tahunan) adalah pengendalian dengan menilai kinerja yang berlangsung dengan rencana tahunan yang sebelumnya sudah dibuat dan mengambil tindakan perbaikan apabila perlu. Tujuan hal ini yaitu untuk memastikan bahwa perusahaan sudah mencapai pada tingkat penjualan, laba serta sasaran lain yang sudah ditetapkan dalam rencana tahunannya.
  • Pengendalian profitabilitas adalah pengendalian dengan mengukur profitabilitas aktual berdasarkan jenis produk, saluran distribusi, kelompok pelanggan serta besaran pemasaran.
  • Pengendalian strategi adalah pengendalian dengan cara memastikan apakah rencana atau strategi yang sudah disusun cukup efektif dengan kondisi pasar saat tertentu.

Monday, 14 October 2019

TUGAS SOFTSKILL

Nama : MUHAMMAD HAFIDZ

NPM  : 14216883

Kelas  : 4EA25

UNIVERSITAS GUNADARMA


PERENCANAAN PEMASARAN GLOBAL DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN TRANSNASIONAL


Perencanaan Pemasaran Global

Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global. Ada dua alasan yang menyebabkan perusahaan terlibat dalam pemasaran global: mengambil manfaat daripeluang untuk pertumbuhan dan ekspensi, dan untuk bertahan hidup. Perusahaan yanggagal mengejar kesempatan global akhirnya akan kehilangan pasar domestic, karena mereka akan tersisih oleh pesaing global yang lebih kuat dan lebih mampu bersaing.
            Pentingnya pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat. Hal yang termasuk didalamnya adalah kebutuhan dan keinginan pasar, teknologi, perbaikan transportasi, biaya, kualitas, perdamaian global, pertumbuhan ekonomi dunia, dan mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas dengan beroperasi secara global. Kekuatan yang menghambat termasuk perbedaan pasar, kecadokan manajemen, budaya organisasi, dan kendali nasional.
Beberapa konsep kunci untuk memahami peluang dan tantangan pemasaran global :
  1.         Strategi
  2.          Perusahaan dunia
  3.         Pengelompokan. Segmentasi dan target pemasaran
  4.         Kepekaan lingkungan
  5.          Pengaruh yang mempersatukan dan membedakan
  6.          Daur hidup produk
Dimensi Strategi :
a.       Lingkungan
Ø Ekonomi, sosial budaya, politik, teknologi, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah
b.      Organisasi
Ø SDM, pemasaran, keuangan,proses manufaktur, rakayasa, litbang
c.       Nilai pihak yang berkepentingan
Ø Pertumbuhan, tanggung jawab sosial, etika, estetika, gaya, kemampuan laba, geografis.

Proses perumusan strategi :
  1. Penilaian kesempatan, ancaman dan kecenderungan lingkungan; kekuatan dan kelemahan organisasi; dan keinginan pihak yang berkepentingan.
  2.  Penentuan tujuan dan sasaran
  3. Proses identifikasi kekuatan yang mendorong bisnis, kompetensi yang membedakan
  4.   Mengembangkan rencana dan program terpadu
  5. Implementasi rencana
  6. Pengendalian.

Persyaratan untuk keberhasilan rencana pemasaran global :
· Pengetahuan tentang pasar dan lingkungan pemasaran
· Pengetahuan mengenali produk formal, teknologinya dan manfaat intinya
·  Pengetahuan mengenai fungsi disiplin pemasaran


Suatu rencana global haruslah :
  •          Mempunyai standar
  •          Terdesentralisasi
  •          interaktif

Tahap-Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional

1.  Tahap Domestik
Model                          : Tidak ada model
Orientasi                       : Etnosentris
Peran Unit Negara      : Satu Negara
Pengetahuan                : Negara Sendiri
Contoh masing – masing negara dan produk : PT. Semen Padang (Indonesia) merupakan produsen semen.

2.  Tahap Internasional
Model                          : Federasi dan Terkoordinasi
Orientasi                      : Etnosentris
Peran Unit Negara      : Mengadaptasi dan meningkatkan kompetensi
Pengetahuan                : Diciptakan di pusat dan dialihkan
Contoh masing – masing negara dan produk : Perusahaan Tongda Group Holdings (China) merupakan produsen suku cadang logam berukuran kecil, dan PT. Sidomuncul.

3.  Tahap Multinasional
Model                           : Federasi Terdesentralisasi
Orientasi                       : Polisentris
Peran Unit Negara      : Menjajaki peluang lokal
Pengetahuan                : Dipertahankan dalam unit operasi
Contoh masing – masing negara dan produk : Perusahaan Dunkin Donuts (US) merupakan produsen donat, dan PT. Coca – Cola Company.

4.  Tahap Global
Model                          : Kegiatan Tersentralisasi
Orientasi                       : Campuran
Peran Unit Negara      : Pemasaran atau mencari pemasok
Pengetahuan                : Pemasaran di kembangkan dan dipakai bersama
Contoh masing – masing negara dan produk : Perusahaan Adidas ( Jerman) merupakan produsen baju dan sepatu, dan PT. Unilever Indonesia.

5. Tahap Transnasional
Model                           : Jaringan Terpadu
Orientasi                      : Geosentris
Peran Unit Negara      : Kontribusi pada perusahan di seluruh dunia
Pengetahuan                : Semua fungsi dikembangkan dan dipakai bersama
Contoh masing – masing negara dan produk : Perusahaan Mitsubishi (Jepang) merupakan produsen mobil

REFERENSI :
http://putrayugo.blogspot.com/2019/10/perencanaan-pemasaran-global-dan-tahap.html


Tuesday, 23 April 2019

TUGAS KELOMPOK ETIKA BISNIS


BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS
TUGAS SOFTKILL





Disusun Oleh:
Dewi Ratnasari 11216906
Muhammad Hafidz 14216883
Konita Chitra Yolanda 13216922
M. Lutfi Hakim 14216180
Rani Setiani 16216081
Reynaldi. A 19214135
Kelas: 3EA25


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUADDARMA
2019


a.     PENGERTIAN
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
a.     KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara keseluruhan, merupakan hakikat budaya organisasi:
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

b.     FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Robbins (1996:289) mengatakan bahwa budaya organisasi memiliki fungsi sebagai berikut :
1.     Budaya mempunyai suatu peran tapal batas, artinya budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
2.     Budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota organisasi.
3.     Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu.
4.     Budaya mendorong stabilitas sistem sosial budaya dan merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
5.     Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa, mekanisme pembuatan makna dan  pengendalian yang memberikan panduan dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.
Dari berbagai fungsi diatas tersebut dapat dipahami bahwa budaya organisasi dapat menjadi suatu kekuatan untuk meningkatkan kinerja apabila tercipta pemahaman dan penerapan yang baik diantara para anggotanya atau bahkan menjadi sumber kelemahan organisasi yang bersangkutan. Hal ini disebabkan adanya pengakaran nilai-nilai budaya dalam tiap-tiap anggota dimana budaya yang telah disepakati bersama sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan situasi yang dihadapi oleh anggota organisasi sehingga perubahan yang sesungguhnya harus terjadi, tidak dapat dilakukan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian (1995:235) bahwa :
Budaya organisasi dapat menjadi kekuatan yang ampuh apabila budaya tersebut konsisten dengan strategi organisasi yang menjadi pendorong yang tangguh bagi terjadinya implementasi strategi tersebut. Terutama apabila strategi baru dimaksudkan untuk menghadapi berbagai kondisi yang tidak menguntungkan, seperti perubahan lingkungan yang drastis atau penuh dengan gejolak.
c.      PEDOMAN PERILAKU
Pedoman Etika Perusahaan merupakan acuan dalam melakukan interaksi di antara manajemen, pegawai serta para pemangku kepentingan (stakeholder) sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan dan prinsip-prinsip GCG.
Penerapan Code of Conduct merupakan bagian terpenting dalam implementasi tata Kelola Perusahaan yang sehat serta penguatan nilai dan budaya yang dimiliki perusahaan. Indonesia Power telah memiliki Pedoman Etika Perusahaan sejak tahun 2002. Dokumen tersebut telah ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala pada tahun 2010, 2012 dan 2016. Code of Conduct yang berlaku saat ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. 247.K/010 /IP/2016 dan No.17.SK/DEKOM-IP/2016 tanggal 20 Desember 2016.
Pedoman Etika Perusahaan ini mengatur mengenai apa yang patut dan tidak patut, baik dan tidak baik, hal-hal yang terpuji dan yang tercela, serta hal-hal yang dihargai dan tidak dihargai yang  dilakukann oleh pegawai IP dalam relasinya dengan semua stakeholder perusahaan
Pegawai Indonesia Power adalah orang-orang yang cerdas dan  bertanggung jawab. Sebagai orang yang cerdas dan bertanggung jawab, maka Pegawai Indonesia Power Sanggup mentaati serta melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan yang ditetapkan Perusahaan. Sebagai  wujud kepatuhan dan komitmen menjalankan Etika Bisnis dan Etika Kerja, setiap Pegawai Indonesia Power Diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas yaitu Pernyataan Kepatuhan dan Komitmen Pada Etika Bisnis dan Etika Kerja yang wajib diperbaharui setiap tahun.
Pola berpikir dan bertindak yang sesuai dengan Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan menjadikan Pegawai Indonesia Power selalu menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra diri dan reputasi Perusahaan.
d.     APRESIASI BUDAYA
Istilah  apresiasi  berasal  dari bahasa inggris  “apresiation” yang berarti penghargaan,penilaian,pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja ” ti appreciate” yang berarti menghargai, menilai,mengerti dalam bahasa indonesia menjadi mengapresiasi. Apresiasi budaya adalah kesanggupan untuk menerima dan memberikan penghargaan, penilaian, pengertian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
e.      HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA
Hubungan budaya dan etika dan kebudayaan itu tidak dapat kisah pisahkan. kedua nya saling melekat dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena ketika suatu komunitas itu menciptakan batasan dan aturan-aturan dalam etika tentu lah berdasarkan dari kebiasaan dan juga hukum yang berlaku di tempat tersebut. Karena terkadang suatu etika itu tidak lah berlaku sepanjang masa, tekadang terjadi pelapukan dan pemudaran nilai-nilai etika.
Nah, untuk membentuk ataupu membaut abatasan-batasan etika yang baru diperlukanlah kebudayaan.karena kebudayaan itu merupakan kebiasaaan-kebiasaan yang berlaku pada suatu komunitas tertentu.Nah disinilah keterkaitan kebudayaan.karena Ukuran etis, patut dan tidak patut, layak dan tidak layak, nistaatau mulia, memalukan atau tidak perlu dianggap malu, semuanya merupakan bagiandari unsur-unsur kebudayaan.
Dan itu semua merupakan syarat untuk menciptakan etika. Bagi manusia yang berbudaya, yang menjaga tata aturan hidup dari urusan sopan dan tik sopan, layak dan tidak layak, maka perkara malu dan tidak malu, pantas dan tidak pantas, nista atau mulia, merupakan perkara penting dan sensitif, dan dijagadengan baik agar segenap tingkah lakunya tak tercemar dari sudut etika tadi. Maka dari itu, jelaslah bahwa manusia itu membutuhkan kebudayaan dan juga aturan-aturan etika agar bisa mengikuti perkembangan zaman.Maka agar kebutuhan itu terpenuhi kita harus kreatif mencipta. Mungkin mencipta etika, hanya sebagian, mungkin mencipta kebudayaan secara keseluruhan.
f.       HUBUNGAN ETIKA BISNIS DENGAN BUDAYA PERUSAHAAN
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar atau salah, baik atau buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat berbagai pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan, dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dengan karyawan yang sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya. Etika kerja berkaitan dengan antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengukur hubungan antarkaryawan.
Pelaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholder, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai, dan pemasok bertindak oportunis, serta timbulnya saling percaya. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku yang etis, dan sebaliknya dapat pula mendorong perilaku yang tidak etis. Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian yang serius pada etika perusahaan dan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan biasanya secara fomal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, kode etik memiliki peranan yang sangat penting sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan, dan agama. Sebagai persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tersebut tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi. Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan, yaitu:
1.      Terciptanya budaya perusahaan secara baik
2.      Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization)
3.      Terbentuknya manajemen hubungan antarpegawai (employee relationship management)
Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi  beberapa faktor, yaitu:
1.      Faktor kepentingan diri sendiri
2.      Faktor keuntungan perusahaan
3.      Faktor pelaksanaan efisiensi
4.      Faktor kepentingan kelompok
Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya, dan ketekunan manajemen. Dalam iklim etika, kepentingan stakeholderterakomodasi secara baik karena dilandasi dengan rasa saling percaya.
g.     PENGARUH  ETIKA TERHADAP BUDAYA
Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap budaya perusahaan.  Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budayau perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dari tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan.  Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada.  Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.
Kendala Mewujudkan Kinerja Bisnis
1.     Mentalitas para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga berdampak pada seluruh kinerja Bisnis. Perilaku perusahaan yang etis biasanya banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan itu berjenjang dari mulai atas ke tingkat bawah.
2.     Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi yang penuh dengan tipu muslihat dan keserakahan serta bekerja mencari untung. Bisnis merupakan pekerjaan yang kotor. Pandangan tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat kita memiliki persepsi yang keliru tentang profesi bisnis.
3.     Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasa sehingga menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral. Hal ini dapat terlihat dalam bentuk KKN.

REFERENSI :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://mutiaisnaeni.blogspot.com/2015/10/kendala-dalam-mewujudkan-kinerja-bisnis.html
https://dinnabilahsary.wordpress.com/2016/11/22/pengaruh-etika-bisnis-terhadap-budaya-organisasi/